Pernah Tampar Warga Gegara Masalah Sepele, Dukuh Arogan Dituntut Mundur

Ponjong, (kupass.com)–Dukuh Padukuhan Mendak, Kalurahan Sumbergiri, Kapanewon Ponjong Ari Susanti dituntut mundur oleh warganya sendiri. Dukuh perempuan itu sudah tidak diakui warganya lantaran dinilai terlalu arogan dan tidak pernah melakukan kegiatan sosial. Bahkan dia pernah melakukan kekerasan fisik terhadap warganya karena permasalahan sepele.

Salah satu warga yang menjadi korban arogansi Dukuh Mendak adalah Yanti. Ditemui di rumahnya Yanti menceritakan bahwa dia pernah ditampar oleh Dukuh didepan umum tempat hajatan hanya karena permasalahan sepele.

“Waktu itu saya pesan minuman untuk tamu tapi kurang sehingga dia ngomel-ngomel dan akhirnya menampar pipi bagian kanan,”kata Yanti, Selasa (11/01/2021).

Warga Padukuhan Mendak
Warga Padukuhan Mendak

Walaupun sang suami tidak terima atas kejadian itu, Yanti memilih menyelesaikan permasalahn itu dengan cara kekeluargaan. Kejadian beberapa tahun lalu itu selesai dengan jalan damai.

“Saya tidak mau melaporkan karena saya orangnya tidak mau dendam,”imbuhnya.

Sementara itu tokoh Karang Taruna Sutanto bercerita bahwa, seluruh warga menginginkan Ari lengser dari jabatannya. Warga sampai harus membuat surat pernyataan tertulis yang ditandatangani mayoritas kepala dan anggota keluarga di Padukuhan Mendak.

“Surat sudah kami sampaikan ke Lurah beberapa waktu lalu tapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut,”kata Sutanto.

Salah satu RT Padukuhan Mendak bernama Adis mengaku pilih mengundurkan diri karena tak mau dipimpin oleh Ari Susanti. Menurutnya pengunduran diri secara tertulis telah disampaikan kepada Pemerintah Kalurahan sejak bulan November 2021 lalu.

“Dari mulai menjabat Dukuh tidak pernah mengadakan rapat atau melakukan kegiatan sosial yang melibatkan RT. Alasannya katanya karena dia (Dukuh) itu prempuan, kan tidak masuk akal?,”tanya Adis.

Selain dia, tiga RT dan satu RW lainnya memilih mengikuti langkah Adis yang secara resmi mengundurkan diri. Jika dia (Dukuh) tidak mau mundur, maka warga secara kompak tidak akan mengakui Ari Astuti sebagai Dukuh.

“Kami ini ingin maju, tapi selama dia menjabat tidak ada kegiatan apapun. Program dari Kelurahan yang ditujukan ke Padukuhan pun juga tidak sampai dan tidak transparan,”tuturnya.

Saat wartawan mengkonfirmasi melalui sambungan telepon, Ari Susanti enggan untuk merespon. Pun demikian, pesan Whatsapp yang dikirim melalui gawainya diabaikan oleh Ari. Tak jauh berbeda dengan Dukuh, Lurah Sumbergiri, Kapanewon Ponjong Suharjono tidak merespon saat wartawan kupass.com mencoba melakukan klarifikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *