Kader Diculik Dan Dikeroyok Hingga Luka Parah, Lurah Terpilih Sarankan Damai

Ponjong,(kupass.com)–Seorang warga Padukuhan Alas Ombo, Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong bernama Ngadiran harus menjalani perawatan intensif di Klinik Multazam Kapanewon Wonosari. Dia mengalami sejumlah luka lebam di bagian kepalanya lantaran menjadi korban penganiayaan.

Korban diculik dan ddikeroyok oleh sejumlah oknum kader Calon Lurah yang kalah pasca pencoblosan Pilihan Lurah Bedoyo pada Sabtu (30/10/2021). Penganiayaan itu terjadi karena tuduhan terhadap Ngadiran yang diduga bermain dua kaki dengan mendukung Calon Lurah nomor urut 2 Sulardi dan salah satu calon lainnya.

Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian penculikan itu terjadi pasaca pencoblosan sekira pukul 14.00 WIB. Saat itu istri korban didatangi dua orang oknum tim sukses dari salah satu Calur yang mengalami kekalahan.

Sulardi
Sulardi

Dua orang itu ingin mencari keberadaan Ngadiran dan ingin membawanya pergi. Karena tidak berada dirumah, keduanya lantas pergi meninggalkan rumah Ngadiran.

Salah satu anak Ngadiran yang masih sekolah SMK kemudian berusaha untuk mengejar kedua pelaku lantaran emosi. Namun demikian aksi itu berhasil dicegah oleh ibunya.

“Anak saya agak emosi mau mengejar mereka. Tapi saya cegah,”katanya, Senin (01/11/2021).

Setelah itu Istri Ngadiran mengaku kesulitan untuk mencari suaminya, Korban tidak bisa dihubungi. Selang beberapa lama, Istri Ngadiran mendapatkan telepon dari anaknya bahwa suaminya sudah pulang dalam keadaan bonyok.

Bagian samping matanya lebam dan mengeluarkan darah. Tak hanya itu, rahang korban juga sulit digunakan untuk bicara karena menjadi sasaran pemukulan. Korban pun kemudian langsung dibawa ke RSUD Wonosari sebelum akhirnya mengalami opname di Klinik Multazam.

“Masih sakit kalau diajak untuk berbicara. Kami juga didatangi Polisi yang meminta keterangan kepada suami saya,”kata Istri Ngadiran.

Hingga saat ini Ngadiran masih trauma dengan aksi penculikan disertai pengeroyokan itu. Sementara dia sendiri tidak mengetahui alasan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum tim sukses Calur itu.

Calon Lurah nomor urut 2 Kalurahan Bedoyo yakni Sulardi mengaku mendapatkan informasi tersebut dari pihak Kepolisian Polsek Ponjong. Diakuinya bahwa korban (Ngadiran) merupakan salah satu kadernya. Menurut Sulardi kejadian tersebut sangat disayangkan dan merupakan sebuah keprihatinan bersama.

“Ini adalah pesta demokrasi bersama. Namanya kompetisi ada yang kalah ada yang menang. Kalau terjadi seperti itu diluar perkiraan kami,”kata Sulardi ditemui di rumahnya.

Sebelumnya Calur yang mendapatkan perolehan suara 1.166 ini juga berpesan kepada para kader agar bersikap sopan santun. Dia juga memberikan himbauan agar tidak menanggapi hal – hal yang memicu permusuhan.

“Ngalah Ngalih diam, jangan sampai ada gerakan fisik kalah menang kita bersyukur. Tidak boleh ada euforia dan pawai,”pesan Sulardi kepada.

“Diselesaikan secara kekeluargaan itu cara yang paling jitu. Semua itu teman, semua itu saudara satu Kalurahan. Kalau itu terjadi saya meminta diselesaikan secara kekeluargaan, tidak sampai proses hukum,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *