Best Pratice SMK Muhammadiyah Wonosari, Kreativitas Media Pembelajaran Berkualitas Berbasis Teknologi

Wonosari, (kupass.com)–Revolusi industri 4.0 menuntut pendidik khususnya guru dapat mengonstruksikan kreativitas, pemikiran kritis, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan dalam proses pembelajaran ditengah pandemi Covid-19 dengan pendampingan proses pembelajaran kepada siswa dilakukan oleh SMK Muhammadiyah Wonosari dengan mengadakan program “Best Practice”.

Best practice adalah media pembelajaran yang diikuti seluruh guru pengajar dengan membuat media pembelajaran berbasis teknologi. Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari Sinau Bareng Media konsep Belajar Dari Rumah atau BDR.

“Best practice media pembelajaran memotivasi saya untuk mengajar dengan media pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi. Bisa dikatakan saya ketagihan untuk membuat media pembelajaran, utamanya video tutorial, setelah mendapat pancingan dari adanya kegiatan best practice ini,” tutur Intan Nur’aini Sholihah, S.Pd. salah satu guru di sekolah tersebut, Jumat, (09/10/2020).

Best Practice menurutnya adalah konsep Belajar dari Rumah (BDR) yang diterapkan untuk menuntut guru agar memutar otak, melaksanakan kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar namun tetap berkualitas.

“Kegiatan ini sangat bagus untuk mengembangkan kreativitas demi pembelajaran yang lebih baik ke siswa, semoga kedepannya bisa menjadi agenda rutin” tambah Guru lainnya yang mengikuti kegiatan Best Practice Lutfiana Haryanti, A.Md.Kom.

Dia menambahkan, Best Practice juga ditujukan kepada wali kelas. Wali kelas ditantang untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada, dengan demikian diharapkan pendampingan dapat berjalan dengan maksimal kepada siswa di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Menjalankan amanah sebagai wali kelas secara online menjadi tantangan tersendiri. Kita harus dapat memaksimalkan teknologi untuk memantau siswa. Kuncinya, kita harus lebih aktif membangun komunikasi dua arah dengan siswa, bisa lewat WA maupun telepon. Keikhlasan juga sangat penting, tujuannya hanya satu menjadikan anak-anak kita menjadi lebih baik,”imbuhnya.

Program Best Practice berlangsung dari tanggal 18 Agustus 2020 hingga 18 September 2020 lalu. Sementara pengumuman hasil best practice dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober. Pada kategori best practice media pembelajaran, Juara 1 diraih oleh Lutfiana Haryanti, A.Md.Kom, Juara 2 oleh Yuli Fitri Normalita, S.T, dan Juara 3 diraih Endro Budi Santoso, A.Md. Penghargaan diberikan langsung oleh selaku Ketua Majelis Dikdasmen PWM DIY Ahmad Muhammad, M.Ag.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *