Belum Lama Berdiri, Sekolah Ini Dapat Program Hibah Dari Profesor Jepang

Patuk, (kupass.com)–Sekolah Dasar Muhammadiyah Al Fatih yang terletak di Kalurahan Putat, Kapanewon Putat mendapatkan hibah program Lesson Study (studi pembelajaran) pengembangan profesionalisme berkesinambungan (CPD). Belum lama berdiri, SD Muaf merupakan satu-satunya sekolah di Gunungkidul yang mendapatkan hibah program Profesor Masataka Kizuka dan bekerjasama dengan Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa (UST) Yogyakarta.

Profesor Masataka Kizuka yang merupakan Guru Besar di Kyoto Prefectural University Of Medicine Jepang itu berkunjung ke SD Muaf pada Selasa (02/05/2023). Melalui program Lesson Study, Profesor Masataka konsen membantu guru mencapai profesional melalui perbaikan dalam menerapkan perannya sebagai guru dalam memperbaiki kualitas pengajaran pendidikan yang berfokus pada siswa l.

Kepala Sekolah SD Muaf Indah Haryani, S.Pd mengungkapkan bahwa, hibah program dari Profesor Masataka ini disebut sangat membantu para Guru yang mengajar di SD Muaf. Sebanyak tenaga pendidik berjumlah 15 orang tersebut bakal mendapatkan materi bagaimana tata cara dan mengetahui bahwa siswa yang menerima pembelajaran dapat memahami apa yang disampaikan oleh Guru.

“Jadi Profesor Masataka ini memberikan program sebagai pemateri untuk Guru-guru kami. Sebenarnya sudah beberapa kali dilaksanakan Zoom Meeting namun sekarang beliau hadir langsung ke Sekolah kami,”imbuhnya.

Menurut Indah, para pendidik nantinya bakal menerima model pengembangan profesi melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan untuk membangun learning community (komunitas belajar).

“Saat ini kami sudah mempunyai siswa sebanyak 136 ini terbagi menjadi 1 sampai dengan kelas 3. Masing-masing kelas saat ini mempunyai 2 rombongan belajar.

Sementara itu Profesor Masataka Kizuka mengungkapkan bahwa lesson study adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan guru sehari-hari. Program ini merupakan bagian terpenting dari praktek mengajar di sekolah. Oleh sebab itu kegiatan tersebut harus dikelola secara berkala oleh kepala sekolah sedikitnya satu atau dua kali dalam sebulan.

“Jika tidak lesson study tidak akan menjadi efektif sebagai kegiatan pengembangan profesi berkelanjutan. Setiap guru di sekolah harus secara serta merta dan sukarela menghadiri kegiatan ini dan mengambil bagian dengan menunjukkan dan membagikan pembelajarannya,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *