Vaksinasi Masal Gandeng Empat Instansi Sekaligus, BIN DIY Sasar Kaum Difabel Dan ODGJ

Playen, (kupass.com)–Badan Intelijen Negara (BIN) DIY menggandeng sejumlah 4 instansi sekaligus untuk melaksanakan perpepatan vaksinasi di Kabupaten Gunungkidul, Selasa (31/08/2021). Kali ini vaksinasi masal tersebut menyasar ratusan kaum disabilitas (difabel) dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Pelaksanaan vaksinasi masal tahap satu untuk kaum difabel dan ODGJ itu berlangsung di GOR Siyono, Kalurahan Playen.

Perwakilan BIN DIY Eko Susilo mengatakan bahwa, pihaknya menggandeng Dinas Kesehatan, Dinas Sosial serta Disdikpora Kabupaten Gunungkidul. Dia berujar bahwa rendahnya capaian vaksinasi sebelumnya menempatkan Gunungkidul menjadi terendah di antara Kabupaten/Kota sek DIY.

“Kini terus dipercepat, progresnya hingga saat ini mencapai angka 44 persen lebih,”kata Eko.

Dia menambahkan bahwa, peningkatan capaian secara signifikan tersebut tidak lepas dari upaya terobosan BIN DIY dan Pemkab Gunungkidul dalam memecah kemacetan vaksinasi. Diakuinya kemacetan itu diakibatkan kendala geografis dalam memobilisasi warga masyarakat yang rentan seperti Lansia dan penyandang disabilitas.

“Kami bersama Satgas Covid-19 menggeser caranya dengan menyasar pelajar atau remaja usia 12 sampai dengan 17 tahun yang relatif potensial untuk dimobilisasi.
Dan hasilnya pun ada lonjakan capaian vaksinasi yang signifikan,”katanya.

Lantaran dinilai telah berhasil, dia kemudian menggerakkan pelajar, remaja, dan santri Pondok Pesantren. Secara rinci dia membeberkan bahwa capaian vaksinasi ini menyamai warga masyarakat umum yakni di angka 37,5 persen.

“BIN kembali membuat terobosan permodelan baru dengan cara kolaborasi antar inisiator vaksinasi, yang disingkat dengan Kobaran Vaksin, “tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, pada kolaborasi pertama di GOR Siyono ini, target awal sebanyak 300 sampai 350 orang tervaksinasi.
Pada perkembangannya diikuti 920 orang, bahkan sasarannya pun bervariasi. Dengan kolaborasi dengan Dinsos, vaksinasi juga menyasar masyarakat berkebutuhan khusus, seperti penyandang disabilitas atau masyarakat yang terhalang askesnya untuk mendapatkan vaksin.

“khusus kelompok tunanetra secara door to door dengan mendatangi rumah ke rumah,”terangnya.

Dia menambahkan bahwa angka vaksinasi untuk penyandang disabilitas dan juga ODGJ masih rendah. Di mana sasaran penyandang disabilitas dan ODGJ sebanyak 4151 orang. Namun untuk vaksinasi dosis I baru 496 orang atau 11,95 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *