Tak Boleh Berat Sebelah, Selain Ngopi In The Sky Keamanan Destinasi Pantai Timang Juga Harus Dievaluasi

Wonosari, (kupass.com)–Pemerintah diminta tidak berat sebelah terkait evaluasi semua wahana di destinasi wisata yang berurusan dengan keselamatan pengunjung. Tak hanya wahana Ngopi In The Sky, destinasi yang lebih ekstrim seperti di kawasan Pantai Timang seharusnya juga diberlakukan sama.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono. Dia turut berkomentar usai terjadi polemik terkait keamanan wisatawan di wahana Ngopi In The Sky Teras Kaca Pantai Nguluran, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang baru-baru ini.

“Kita patut memberikan apresiasi terhadap investor karena telah menghadirkan wahana baru dan sangat berbeda. Harapannya tentu meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke DIY, terutama di Kabupaten Gunungkidul,”kata Deddy, Senin (10/01/2022).

Menurutnya, selain berbeda wahana baru itu
menambah daya tarik wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terutama Gunungkidul. Meskipun tujuannya memberikan pilihan terhadap wisatawan, namun Deddy berpesan kepada pengelolanya agar tak mengabaikan faktor keselamatan para pengunjung. Dia meminta agar pengelola mengantongi perijinan terlebih dahulu sebelum menggunakan alat berat crane untuk wahana Ngopi In The Sky. Perijinan itu dikatakannya sebagai wujud dari jaminan keselamatan pengunjung.

“Standar keselamatannya juga harus lebih diutamakan. Baru hal lainnya,”katanya.

Pihaknya memahami alasan Pemerintah Daerah meminta menghentikan operasional Ngopi In The Sky tersebut. Hal ini dilakukan lantaran Pemda tidak menginginkan adanya korban dari pengunjung wahana yang pertama kali ada di Indonesia itu.
Deddy pun juga meminta Pemda tidak berat sebelah dalam melakukan evaluasi di obyek wisata ekstrim itu.

“Ada beberapa wahana ekstrim yang harus dievaluasi dari sisi faktor keamanan dan keselamatan. Contohnya Pantai Timang, itu justru jauh lebih ekstrim,”terangnya.

Menurutnya, salah satu yang disoroti Deddy yakni wahana Jembatan Penyeberangan Pantai Timang yang berada di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus. Wahana jembatan itu disebutnya sangat beresiko tinggi

“Faktor keselamatanpun terkesan dikesampingkan karena hanya mengedepankan sensasi menyeberang.
Jika Ngopi In The Sky dievaluasi, semua wahana termasuk Pantai Timang juga diperlakukan sama,”imbuhnya.

Pantai Timang yang selama ini diminati oleh wisatawan mancanegara seharusnya ada evaluasi terkait dengan hal keselamatan. Menurutnya ini sebagai wujud membela nama baik pariwisata DIY dan Indonesia.

Gunungkidul: Keamanan di lokasi wisata di Gunungkidul masih menjadi dilema. Dilema ini muncul karena dilarangnya beroperasi wahana Ngopi In The Sky di Pantai Ngularan, Girikarto, Panggang, Gunungkidul ditutup Pemda DIY karena mobile crane yang digunakan untuk mengoperasikan wahana dianggap membahayakan.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto berujar bahwa faktor keamanan bagi wisatawan menjadi hal yang mutlak.
Penutupan wahana Ngopi In The Sky ini merupakan bentuk ketegasan Pemda dalam memastikan dan mengupayakan keamanan di lokasi wisata. Sementara itu menanggapi wahana Gondola tradisional dan jembatan di Pantai Timang, Heri menyerahkan evaluasi tersebut kepada tim yang lebih berkompeten.

“Tentu pemerintah harus bersinergi dengan berbagai pihak agar apa yang kami kerjakan dan lakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *