Shelter Resmi Difungsikan, Pasien Positif Covid-19 Bakal Menjalani Isolasi di Hutan Wanagama

Wonosari, (kupass.com)–Shelter Wanagama yang berada di wilayah Kapanewon Playen resmi difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri bagi masyarakat terkonfirmasi Covid-19. Lokasi isolasi yang berada di hutan Wanagama diresmikan usai Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan perjanjian kerjasama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada Jumat (30/07/2021).

Kesepakatan perjanjian ini dilaksanakan Bupati Gunungkidul Sunaryanta setelah beberapa waktu lalu melakukan monitoring selama 3 pekan. Wisma Wanagama kini dapat diperuntukkan sebagai tempat isolasi mandiri bagi masyarakat terkonfirmasi Covid-19.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta berujar, pemilihan rumah peneliti Wanagama menjadi lokasi karantina ini dikhususkan untuk pasien positif bergejala ringan di Gunungkidul. Wisma Wanagama disebutnya akan mendukung pemenuhan kebutuhan ruang karantina. Paviliun yang bertempat di Hutan Wanagama ini difasilitasi dengan Wifi, tempat tidur, dapur, dan ruang bersama.

“Adapun paviliun tersebut berkapasitas sekitar 48 hingga 51 orang. Kami berterima kasih kepada Fakultas Kehutanan UGM karena telah menyediakan Wisma Wanagama sebagai tempat isolasi bagi pasien terkonfirmasi Covid-19,”kata Sunaryanta.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Budiadi menyampaikan bahwa, kedepan kerjasama semacam ini tidak sebatas peruntukan sebagai tempat isolasi mandiri. Namun demikian dia berharap kedepan dapat kerjasama di lain hal khususnya dalam pengelolaan hutan.

“Hal ini menjadi kedua kalinya Wanagama menjadi tempat isolasi mandiri. Memang sesuai dengan kondisi pandemi kita yang masuk gelombang kedua dan yang akan ditempatkan di wisma Wanagama ini adalah pasien yang betul-betul positif. Kalau dulu hanya reaktif,”kata Budi.

Secara umum pihak Fakultas berusaha semaksimal mungkin untuk menyumbangkan lokasi isolasi ini bagi warga Gunungkidul.
Dengan fasilitas yang dimiliki tersebut kedepan diharapkan dapat menjadi sharing para mahasiswa untuk kegiatan praktek dan yang lainnya.

“Mungkin kalau dari segi fasilitas kesehatan kurang memadai, tetapi untuk memulihkan kondisi saya rasa sangat memadai,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *