Yogyakarta, (kupass.com)–
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengajak warga masyarakat agar tidak ragu mengikuti vaksin Covid-19. Seluruh warga masyarakat dihimbau supaya keluar dari pemikiran negatif dan keluar dari sikap ragu perspektif terhadap pelaksanaan vaksinasi masal yang dicanangkan Pemerintah.
Ketua PP Muhammadiyah Haidar Natsir berharap kepada seluruh warga masyarakat untuk berpikir positif bahwa vaksin merupakan upaya dan iktiar agar tubuh mempunyai kekebalan terhadap virus yang berasal dari Kota Wuhan Tiongkok itu. Pria bergelar profesor itu telah memulai gerakan vaksin Covid-19 di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa (09/03/2021).
“Meyakinkan dan memberikan contoh kepada warga masyarakat bahwa vaksinasi ini merupakan keniscayaan dari bangsa ini sebagai ikhtiar medis,”katanya.
Selain sebagai ikhtiar, menurut Haidar vaksinasi disebut sekaligus dapat mengembangkan sikap rohani Muhammadiyah yakni iktiar atau jalan yang diperintahkan agama. Pemerintah saat ini harus bekerjasama melakukan usaha agar semakin banyak stok untuk vaksinasi lantaran penduduk Indonesia jumlahnya begitu besar.
“Muhammadiyah mendukung langkah Pemerintah untuk penyediaan stok vaksi.Tentunya semua harus berkoordinasi BPOM dan MUI,”terang Haidar Nasir.
Di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta sendiri pihaknya bakal melakukan vaksinasi sejumlah 400 orang yang ditargetkan bakal selesai dalam 2 hari. Khususnya pasa kalangan lanjut usia menjadi prioritas vaksinasi di Kantor PP Muhammadiyah.
“Masyarakat secara umum harus menggalang semangat kebersamaan mengatasi dampak pandemi Covid-19. Baik secara sosial dan ekonomi,”terangnya.
Sesuai dengan prediksi para ahli dan pakar dampak pandemi Covid-19 akan sampai 2023 bahkan 2024, sehingga harus bersama – sama saling berkorban dan bergotong – royong saling membantu untuk keluar dari pendemi ini.
“Usaga masyarakat untuk bergotong – royong, saling bantu itu menjadi sangat penting. MUI sudah mengatakan halal dan BPOM menjamin kelayakan vaksinasi ini maka kita sebagai bangsa harus meyakini itu. Jangan takut untuk vaksinasi,”tutupnya.
Jurnalis Gunungkidul
