Masyarakat Kurang Sadar Pentingnya Vaksin Booster, Tim Mobile Turun ke Akar Rumput Hingga Tingkat Padukuhan

Playen, (kupass.com)–Rendahnya cakupan vaksinasi Dosis Ketiga (Booster) di wilayah Kabupaten Gunungkidul disebabkan tidak meratanya capaian antar wilayah. Selain itu kurangnya kesadaran warga masyarakat tentang pentingnya vaksin booster disebut menjadi salah satu kendala.

Hal ini diungkapkan oleh Panewu Playen Agus Sumaryono saat dikonfirmasi kupass.com. Untuk melakukan percepatan, Pemerintah Kapanewon mengundang warga masyarakat by name by address semua Kalurahan yang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Mereka dilakukan pendataan dan diwajibkan untuk melakukan vaksinasi tahap 3 atau booster.

“Kami juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Puskesmas supaya melakukan jemput bola sampai tingkat Padukuhan. Capaian saat ini vaksinasi dosis 3 di Puskesmas Playen I 25,56 % dan Puskesmas Playen II 27, 91%,”kata Panewu saat dikonfirmasi, Selasa (16/08/2022).

Perwakilan BIN DIY di Gunungkidul, Eko Susilo, menyatakan. Dalam catatan Tim Percepatan Penuntasan Vaksin (TPPV) Gunungkidul, capaian wilayah rendah, turut menjadi beban bagi wilayah yang sudah tinggi capaian Boosternya. Dan beberapa wilayah rendah, terganjal di beberapa kalurahan. Bahkan padukuhan.

“Kami terus traching kenapa capaian Booster Gunungkidul sulit menanjak. Lebih dari 50 kali digelar secara massal, target 50 persen yang ditetapkan masih jauh dari harapan. Maka salah satu treatmennya, kita coba asong vaksin ke tingkat Padukuhan,”imbuhnya.

Karena salah satu sebab lambannya percepatan, tambah Eko, ada di kalurahan, bahkan padukuhan tertentu, maka strategi “asong vaksin” dilakukan. “Intinya, pelambatan akselerasi masih terjadi di beberapa tempat. Dan ini akan membebani wilayah yang gerak cepat. Kita harus carikan solusinya”, katanya.

Kepala Puskesmas Playen, Shofi Hesfianto mengatakan bahwa, sejak ditetapkan sebagai Puskesmas urutan ke 7 terbawah capaian vaksinasi Booster, telah berkomunikasi dengan berbagai pihak bagaimana mencari solusinya. Salah satu upayanya, bulan Agustus ini, Puskesmas Playen II membentuk 2 Tim vaksinasi unruk ditugaskan mendatangi sasaran hingga padukuhan.

“Langkah mendatangi padukuhan dilakukan karena sebelumnya kita sudah lakukan undangan by name by adress. Namun capaian harian di Puskesmas tetap kurang mengangkat. Akhirnya kita bentuk 2 Tim vaksinator agar “blusukan” mendatangi padukuhan. Setelah ini akan kita lihat, jika efektif, model ini akan diteruskan”, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *