Cancut Taliwondo Disebut Nyaris Tak Terasa, Bupati Diingatkan Tema Hari Jadi Kali Ini Terimplementasi Dalam Program Kerja

Wonosari, (kupass.com)–Tema Hari Jadi Gunungkidul ke 191 kali ini disebut harus diimplementasikan dalam program kerja nyata Bupati Sunaryanta. Tema hari jadi Gunungkidul “Cancut Taliwondo” yang digaung-gaungkan pada tahun lalu dinilai nyaris tak terasa dan tak terdengar.

Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Sugeng Nurmanto. Tema yang diambil hari jadi tahun ini adalah Kridhaning Makarya dengan spirit melakukan kerja keras untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat. Menurutnya muara dari Kridhaning Makarya adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat Gunungkidul.

“Kami dari Fraksi PAN menekankan pentingnya filosofi tema Kridhaning Makarya betul-betul terinternalisasi diseluruh jajaran Pemda Gunungkidul. Selain itu tema hari jadi kali ini harus terefleksi dalam kebijakan dan program kerja Pemda yang baik untuk setidaknya satu tahun kedepan,”kata Sugeng, Sabtu (14/05/2022).

Menurutnya, ini dilakukan supaya momentum hari jadi Gunungkidul ke-191 benar-benar lebih bermakna. Dia menilai bahwa pada tema hari jadi tahun lalu “Cancut Taliwondo” disebut sangat bagus. Namun demikian dalam implementasi pada setahun belakangan nyaris tidak terasa.

“Gemanya nyaris tak terasa dan tak terdengar. Untuk kali ini, Kridhaning Makarya harus lebih bisa didengar dan dirasakan. Jangan sampai bernasib seperti tema sebelumnya,”imbuhnya.

Legislator Dapil 3 Gunungkidul itu mengingatkan agar Bupati Sunanaryanta lebih sigap dalam mengkonsolidasi OPD (Organisasi Perangkat Daerah) beserta kebijakan dan program kerjanya. Konsolidasi ini dikatakan Sugeng sangat penting supaya target-target yang telah ditetapkan dalam Perda RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) bisa tercapai. Capaian ini baik untuk indikator kinerja utama Pemda maupun kunci masing-masing OPD.

“Waktunya tidak banyak. Bupati harus susun langkah yang terukur dan terarah. Dia harusnya mampu menelurkan karya-karya nyata sebagaimana ekspektasi masyarakat,”imbuhnya.

Karya itu berlandaskan 5 isu strategis daerah yang telah disepakati baik isu Internasional, Nasional Nawacita, Keistimewaan DIY, Pembangunan Désa dan Kawasan Pedesaan maupun isu ketentraman dan Penanganan Bencana.

“Kalau kita lihat posisi hari ini tugas Bupati sangat berat dan PR nya pun sangat banyak. Ini warning tanda kritik konstruktif yang kami sampaikan. Saya berharap semua pihak bahu membahu berkontribusi bagi kemajuan Gunungkidul,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *