Playen, (kupass.com)–Pelatihan kader lanjut Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesai (PMII) digelar di wisma Wanagama yang berada di Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen, Jumat (22/07/2022). Kapolres Gunungkidul yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini membeberkan kepada mahasiswa terkait bahaya atau dampak negatif media sosial.
Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri dalam kesempatan tersebut mengajak agar mahasiswa dapat menjadi agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa harus memiliki pemahaman yang lebih. Sebagai mahasiswa PMII diharapkan dapat belajar yang tekun sehingga ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
“Keberagaman di Gunungkidul saat ini berjalan sangat baik, namun ada ancaman kerawanan yang dapat timbul seperti narkoba, penipuan online maupun kejahatan konvensional,”katanya.
Kapolres anyar itu juga membeberkan sejumlah bahaya perkembangan teknologi khususnya dengan adanya media sosial saat ini. Medsos disebutnya sebagai bagian dari tantangan keberagaman yang dapat menimbulkan dampak negatif.
“Dampaknya antara lain seperti konten pornografi, pencemaran nama baik, pembunuhan karakter hingga kampanye negatif,”kata Kapolres anyar itu.
Sementara itu Ketua Pengurus Cabang PMII DIY Muhammad Saidul Bahri berharap agar kader PMII mampu menjadi ujung tombak untuk membawa kemajuan bagi organisasi.
Dia mengajak peserta PMII agar berperan aktif dalam membangun gerakan dan menyelamatkan bangsa ini dari situasi ekonomi-politik, sosial-budaya yang kian tidak menentu.
“Dalam konteks individual, komunitas, maupun organisasi, kiprah PMII harus senantiasa mencerminkan pergerakannya menuju kondisi yang lebih baik sebagai perwujudan tanggung jawab memberikan rahmat pada lingkungannya,”kata Bahri dalam kegiatan bertema Ijtihad Kaum Pergerakan dalam Mewujudkan Kebangkitan Indonesia itu.
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar