Kupu-Kupu Kuning Serbu Gunungkidul, Fenomena Apakah Ini?

Nanishuka

0 Comment

Link
yellow butterfly perched on yellow flower in close up photography

Gunungkidul. Akhir-akhir ini masyarakat Gunungkidul menyaksikan ribuan kupu-kupu kuning atau kupu-kupu belerang beterbangan memenuhi lingkungan sekitar. Bahkan pengendara di sepanjang jalan juga menemui kupu-kupu terbang melintas.

Menurut Wikipedia, Kupu-kupu kuning adalah sekelompok kupu-kupu berwana kuning dari genus Eurema anggota famili Pieridae yang namanya didapatkan dari warnanya yang kuning terang dan dalam bahasa Inggris sering disebut Yellow grass.

Kupu-kupu ini biasanya akan muncul pada peralihan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya, antara bula April atau Oktober.

Fenomena munculnya kupu-kupu kuning yang terbang dari arah utara ke selatan ini menarik perhatian karena jumlahnya yang banyak dan hampir merata di berbagai wilayah di Gunungkidul.

Bulan ini merupakan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan dimana bunga-bunga bermekaran termasuk bunga dari buah-buahan seperti Mangga. Fenomena kupu-kupu kuning biasanya hanya bertahan antara 2 hingga 4 minggu, setelah itu kupu-kupu akan mati.

Kupu-kupu kuning ini tersebar mulai dari Afrika, Australia, Oceania hingga ke Asia termasuk Indonesia dengan jenis terbanyak ditemukan di Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa. Kupu-kupu kuning memiliki lebih dari 80 jenis spesies yang memiliki ciri khas masing-masing.

Kupu-kupu kuning biasanya terbang dalam jumlah besar di area pegunungan, lahan terbuka dan di area dengan banyak pohon dan tanaman bunga-bungaan. Kupu-kupu dengan nama latin Eurema Potoricensis ini selain menambah keindahan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem tumbuhan.

Kupu-kupu di alam berfungsi sebagai penyerbuk atau hewan yang membantu proses penyerbukan. Meskipun di beberapa tempat termasuk hama tanaman. Tetapi keberadaan kupu-kupu sendiri memberikan tanda bahwa ekosistem alam masih terjaga dengan baik. Selain itu kupu-kupu juga diartikan sebagai lambang kebahagiaan, optimisme dan harapan baik.

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar