Kontingen Merata di Semua Kapanewon, Sepak Takraw Sukses Pembinaan Usia Dini di POR Pelajar Gunungkidul

Nanishuka

0 Comment

Link
Image

Wonosari, Gunungkidul (kupass.com)- Pekan Olahraga (POR) Pelajar Kabupaten Gunungkidul adalah ajang bergengsi yang mempertemukan atlet muda dari berbagai cabang olahraga, khususnya bagi pelajar SD dan SMP. Salah satu cabang yang menonjol di POR Pelajar kali ini adalah Sepak Takraw, yang mengalami perkembangan pesat berkat pembinaan yang berfokus pada usia dini.

Peningkatan Signifikan Sepak Takraw di Gunungkidul
Peningkatan Signifikan Sepak Takraw di Gunungkidul

Peningkatan Signifikan Sepak Takraw di Gunungkidul

Cabang Sepak Takraw menjadi salah satu andalan di Gunungkidul, dengan kontingen yang kini sudah merata dari 18 kapanewon. Prestasi ini tidak lepas dari keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh para pelatih dan pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Gunungkidul. Bahkan, bibit-bibit muda terus bermunculan, siap untuk membawa harum nama daerah di berbagai ajang olahraga.

“Kami sangat gembira melihat perkembangan cabang Sepak Takraw, di mana hampir setiap kapanewon sudah memiliki atlet yang siap berlaga,” ungkap Suharto, pengurus PSTI Gunungkidul, yang juga memberikan apresiasi tinggi terhadap para pelatih yang telah berkomitmen dalam mengembangkan potensi anak-anak didiknya.

Pekan Olahraga Pelajar, Tempat Pembuktian Sepak Takraw

Bola Sepak Takraw
Bola Sepak Takraw

Pada gelaran POR Pelajar kali ini, cabang Sepak Takraw mempertandingkan nomor Double Event untuk kategori putra dan putri. Kompetisi berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 23 April untuk kategori SD dan 24 April untuk SMP, bertempat di Gedung Kesenian, Jl Pemuda, Rejosari, Baleharjo. Lebih dari 100 atlet muda berkompetisi, menunjukkan semangat dan skill mereka yang luar biasa.

Pendidikan Sepak Takraw di Sekolah

Perkembangan cabang Sepak Takraw tidak hanya terlihat di level kompetisi, tetapi juga di tingkat pendidikan. Banyak sekolah di Gunungkidul yang kini menyediakan ekstrakurikuler Sepak Takraw, memberikan wadah bagi para siswa untuk mengasah kemampuan mereka sejak dini. “Ekstrakurikuler Sepak Takraw sudah banyak ditemukan di SD-SD di Gunungkidul. Ini adalah langkah yang sangat baik dalam pembinaan atlet masa depan,” tambah Suharto.

Inovasi Kepelatihan dan Motivasi yang Meningkatkan Performa

Pelatih dari Kapanewon Patuk, Sapta Purnawan, S. Pd, Jas., yang juga seorang pengajar di SDN 2 Patuk, membagikan pengalamannya dalam melatih atlet muda. Menurutnya, motivasi dan pendekatan yang inovatif sangat penting untuk menjaga semangat anak-anak dalam berlatih. “Saya selalu memberikan tantangan dengan hadiah untuk menjaga semangat anak-anak dalam berlatih. Selain itu, teknik dasar juga selalu kami tekankan untuk membangun fondasi yang kuat,” jelas Sapta.

“Dulu hanya ada empat kapanewon yang memiliki ekstrakurikuler Sepak Takraw, sekarang hampir setiap kapanewon memiliki atlet yang siap bertanding,” tambahnya, menunjukkan bagaimana cabang ini semakin berkembang pesat.

Menatap Porda 2025

Keberhasilan pembinaan ini semakin diperkuat dengan target besar yang dipasang untuk cabang Sepak Takraw pada Porda 2025 yang akan diselenggarakan di Gunungkidul. Dalam ajang tersebut, cabang ini menjadi salah satu yang diharapkan mampu meraih medali emas. “Kami menargetkan perolehan medali emas di Porda 2025. Persiapan terus kami lakukan untuk menghadapi kompetisi yang lebih besar,” ujar Suharto.

Dengan komitmen para pelatih, dukungan masyarakat, dan semangat juang para atlet muda, tidak diragukan lagi bahwa Sepak Takraw Gunungkidul akan terus berkembang dan memberikan prestasi gemilang di masa depan.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar