Menyambut Malam Lailatul Qadar, Pada Malam Ganjil Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Gunungkidul, (kupass.com)–Pada bulan suci ramadhan terdapat satu malam yang sangat istimewa. Umat muslim menyebutnya dengan malam Lailatul Qadar. Satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan ini sangat dinantikan oleh umat muslim yang menjalankan ibadah pada bulan ramadhan.

Berikut ulasannya tentang malam Lailatul Qadar :

Malam Lailatul Qadar disebut malam pertama kali turunnya Al Qur’an kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Malam Lailatul Qadar sendiri sesuai anjuran Rasulullah bahwa bisa didapat pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir.

Salah satu tanda malam Lailatul Qadar ini ditandai dengan sejumlah hal dimana langit yang cerah, suasana angin malam yang sejuk. Meskipun demikian tidak ada yang memastikan dan mengetahui secara pasti kapan malam yang lebih baik dibandingkan dengan seribu bulan itu.

Terdapat keistimewaan Malam Lailatul Qadar ini

1. Lebih baik daripada seribu bulan
Lailatul Qadar dinilai lebih baik dibandingkan dengan seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan.

2. Diampuni Dosa
Keutamaan lainnya adalah dosa seorang Muslim akan diampuni. Tentu saja itu berlaku bagi setiap Muslim yang menghidupkan malam lailatul qadar.

3. Dikabulkannya doa-doa
Segala doa yang tidak diterima di waktu-waktu lain akan diterima di malam lailatul qadar. Seluruh umat Islam harus memperbanyak ibadah, seperti shalat, istighfar, membaca Al Quran, dan mengharap rahmat Allah.

4. Penuh Keberkahan
Malam lailatul qadar juga merupakan malam yang menyimpan beribu berkah.

5. Dicatatian Takdir Tahunan
Segala urusan” dalam ayat tersebut dengan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya

Berikut ini dalil dari Al Qur’an maupun Al Hadits tentang Lailatul Qadar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ‎
“Barangsiapa salat malam pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) akan diampuni dosanya yang telah lalu. Barangsiapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
Hadis riwayat Bukhari 1901

Dalam hadits diatas tidak disebut shalat sunnah lailatul qadar.

قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ
Qooma Lailatul Qadar, Arti yang tepat beribadah di malam lailatul qadar,
bukan diartikan ,Shalat Lailatul Qadar,
dimana beribadah ini banyak sekali macamnya seperti berdzikir, berdoa atau membaca Al Qur’an, dan ibadah lainnya menurut sunnah.

Surat Al-Qadr Ayat 4
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Surat Al-Qadr Ayat 5
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

Malam itu sejak madghrib sf shubuh (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (waktu shubuh), orang arab menyebut shalat fajar, bukan shalat shubuh.

{ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ
أَمْرٍ }
pada malam (nulai maghrib) itu malaikat dengan jumlah besar turun ke bumi dipimpin jibril, malaikat itu hadir ke masjid², musholla² mereka hadir di antara jamaah kaum muslimin yang sedang melakukan ibadah, para Malaikat itu menjaga orang-orang beriman dan membantu mereka dalam menghidupkan malam itu dengan shalat dan ibadah lainnya.

{ وَالرُّوحُ }
Dan bersama mereka /dipimpin
Malaikat Jibril – عليه السلام –
Ruh adalah nama lain Malaikat Jibril , karena Allah menyebutnya dengan
( الروح الأمين ) ,
Penyebutan “Ruh” dalam ayat ini adalah penyebutan khusus setelah sebelumnya disebutkan Malaikat secara umum, dalam riwayat lain dikatakan : yakni ruh adalah bagian daripada malaikat-malaikat yang turun pada malam itu.

Sedangkan maksud
{ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ }
“min kulli amr” dalam ayat tersebut adalah bahwa ketika Malikat-malaikat itu turun akan banyak keselamatan atau kesejahteraan untuk setiap urusan (perkara) ummat.

Doa I’tikaf

Dinuqil : mbah Bus

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ،
تُحِبُّ الْعَفْوَ،
فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *