Tepus, (kupass.com)–Open Turnamen Ketapel tingkat Nasional dilaksanakan di wilayah Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Minggu (29/10/2023). Kegiatan open turnamen Ketapel ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Olahraga permainan tradisional ini merupakan lomba dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Ketua Pelaksana Ella Kusuma Wardani mengatakan, kegiatan lomba ipen turnamen Desa ketapel Kelurahan Tepus adalah sarana ajang untuk membranding Tepus melalui turnamen ketapel. Peserta yang mengikuti lomba ini adalah dari berbagai daerah yang berjumlah 93 peserta.
“Ini kan tingkat Nasional jadi pesertanya ada dari Jawa Barat, Jawa Tengah ,Jawa Timur, sudah ada perwakilannya semua di sini termasuk Gunungkidul,”terangnya.
Dia berharap dengan diadakan open turnamen lomba Ketapel ini kedepannya bisa menjadi sarana untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia khususnya permainan tradisional.
“Harapannya bisa menjadi olahraga potensial di Tepus,”imbuhnya.
Sementara itu salah seorang peserta dari Komunitas Sedulur Plinteng Gunungkidul (SPG) Anton Setiawan mengatakan bahwa dia mewakili komunitas Plinteng Gunung Kidul (SPG) menyambut baik dan antusias kegiatan atau event ini. Kegiatan ini diklaim adalah event yang pertama kali ini yang ada di Gunungkidul khususnya di Kapanewon Tepus.
“Kami berharap perketapelan di Gunungkidul lebih maju lagi dan kedepan kita mencoba kegiatan ini untuk event anak anak untuk jenjang sekolah,”katanya.
Sementara itu Carik Kalurahan Tepus, Suyono mengaku bahwa pemerintah Kalurahan sangat berbangga karena atas terselenggaranya kegiatan yang diikuti dari berbagai daerah. Dia merinci bahwa peserta yang terjauh berasal dari Bandung ,Jawa Barat.
“Tentunya ini menjadi suatu terobosan bagi kami di Kalurahan Tepus. Kedepannya akan kita konekan dengan Desa wisata kalau kemarin itu ada Welcome Drink, besuk akan ada Welcome Game, jadi setiap wisatawan yang ke Tepus akan kita ajak main ketapel dulu,”katanya.
Lebih lanjut Suyono mengatakan, jika nanti ternyata banyak peserta, kegiatan ini bakal dialokasikan untuk melengkapi alat-alatnya dan nantinya ini akan menjadi salah satu bagian Kalurahan Tepus untuk menjadi sajian desa wisata.
Adanya Komunitas Mlintheng Tepus (KMT) kedepannya menjadi satu komunitas Sehingga nantinya ini menjadi suatu organisasi atau yang menjadi titik untuk terhubung dengan program-program yang ada di Kalurahan.
” Ini sudah di SK kan bahwa Plinteng itu termasuk permainan tradisional yang harus dilestarikan di Kalurahan Tepus,”pungkasnya.

Wartawan KUPASS.com, mengabarkan dengan semestinya. Cepat dan Akurat. Dari Masyarakat Gunungkidul untuk Warga Gunungkidul. Membangun Gunungkidul menjadi Kabupaten yang Maju dan Berkemajuan