Wonosari, (kupass.com)–PTMSI atau Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Gunungkidul menggelar turnamen. Ajang ini bertujuan untuk mencari atlet berbakat menjelang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY 2025 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua PTMSI Gunungkidul Heri Nugroho. Dia menjelaskan bahwa turnamen ini diperuntukkan untuk atlet berusia di bawah 17 tahun. Selain itu masyarakat umum juga ikut berpartisipasi dalam ajang ini.
“Selain dari Gunungkidul ada juga atlet dari berbagai klub DIY dan Jawa Tengah,”terang Heri Nugroho.
Dia menginginkan agar atlet lokal lebih termotivasi. Diantaranya guna menyambut Porda 2025 mendatang. Pihaknya menambahkan bahwa dengan persiapan sejak dini diharapkan medali yang diraih kelak bertambah.
“Atlet tenis meja yang berlaga pada Porda tahun ini sudah cukup berumur. Sehingga ajang turnamen sedianya juga guna menjaring generasi atlet selanjutnya. Kami akan cari atlet baru, yang kemarin bertanding sudah tua-tua,”terangnya.
Panitia turnamen, Wahyudiyono menambahkan, animo pertandingan cukup baik. Terbukti nomor pertandingan tunggal putra dan putri yang dilombakan diikuti ratusan atlet.
“Ada dari Sleman, Bantul, Pacitan dan Purworejo,”imbuhnya.
Menurut Wahyudiono hadiah diperebutkan yaini sejumlah uang pembinaan. Juara 1 tunggal putra umum Rp1 juta, Juara 2 Rp750.000 dan Juara 3 Bersama Rp400.000. Kelompok Usia (KU) 17 juara 1 Rp750 ribu, juara 2 Rp400 ribu, dan juara 3 Bersama Rp300.000.
“Kategori umum juara 1 diraih Darsono (PTM GPC Ponjong), juara 2 Agung (PTM SPINS) dan jara 3 bersama yakni Bayu (PTM WOERTEG Sukoharjo) dan Tauvik (PTM MITRAJAYA Gunungkidul),”imbuhnya.
Sementara itu untuk Kategori U 17 Putra juara 1 diraih oleh Nauval (PTM GANADIPA Panggang), juara 2 Ilham (PTM BTTC Purworejo) dan juara 3 bersama diraih oleh Ozy (PTM MITRAJAYA) dan Arfan (PTM GALAXY Sleman).
“Sementara untuk kategori U 17 Putri yakni juara 1 Tata (PTM NTTC Gunungkidul), juara 2 Shaluum (PTM VICTORY Bantul) dan juara 3 bersama Dhea (PTM GALAXY Yogyakarta), dan Riska (PTM BTTC Purworejo),”tandasnya.
Jurnalis Gunungkidul
