Banyak Atlet Otomotif Berprestasi, Pemda Gunungkidul Disebut Kurang Memperhatikan

Wonosari, (kupass.com)–Pemerintah Kabupaten disebut kurang memperhatikan kepada atlet berprestasi khususnya di bidang otomotif. Pemerintah dianggap belum sepenuhnya mendukung khususnya dalam memenuhi sarana prasarana arena balap (sirkuit).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) DIY Eka Sulistiana. Kurangnya perhatian Pemda Gunungkidul kepada atlet otomotif khususnya balap motor terjadi pada atlet berprestasi Internasional Veda Ega Pratama. Pembalap berusia 14 tahun itu sebelumnya meraih podium 1 pada ajang Asia Talent di Thailand. Putra Pembalap senior Sudarmono itu mengikuti laga di kelas 250 cc.

“Prestasi mengharumkan itu tidak lepas dari nama Gunungkidul. Ya paling tidak harusnya ada respon dari Pemda,”terang Eka, Selasa (04/10/2022).

Menurutnya, Veda merupakan aset yang seharunya mendapat suport penuh dari Pemda Gunungkidul. Sejumlah prestasi yang diraihnya diraihnya baik di ajang Nasional maupun Internasional tidak dapat diragukan lagi.

“Dia (Veda) latihan rutin di Pasar Sapi Siyono (Kalurahan Logandeng). Menurut saya juga untuk anak kita kelas kaliber Vida ya kasihan,
Aspalnya tidak standar karena tidak diciptakan untuk sirkuit,”terangnya.

Eka yang juga merupakan Pamong Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus itu berharap kedepan Pemda dapat memberikan fasilitas memadai seperti Sirkuit Balap Motor. Pemberian fasilitas sarana prasarana itu diharapkan dapat memunculkan pembalap berprestasi di Gunungkidul juga dapat memberikan multi efek secara ekonomi.

“Adanya sirkuit juga memberikan dampak ekonomi bagi warga masyarakat,”imbuhnya.

Pembatalan rencana pembuatan sirkuit di Gunungkidul beberapa waktu membuat sejumlah kalangan kecewa, termasuk IMI dan para pembalap berbakat. Menurutnya keinginan komunitas pembalap di Gunungkidul kedepan memiliki sarana sirkuit yang memadai untuk latihan meskipun tidak terlalu mewah.

“Pernah kami (IMI) audensi dengan Bupati. Waktu itu akan dibuat ada sport center di Gading, Kapanewon Playen. Bukan hanya sirkuit tapi sifatnya beberapa olahraga, tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada realisasi,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *