Kisah Inspiratif, Sebelum Meraih Penghargaan Pernah Dicibir Dan Direndahkan

Playen(kupass.com)–Sebelum mendulang prestasi dengan mendapatkan medali emas cabang angkat Besi di PON XX Papua 2021 , Sutiayah warga Padukuhan Pokdadap , Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu seorang perempuan penyandang difabel pernah dicibir oleh masyarakat karena Sutiayah dinilai tidak yakin mampu melakukan olahraga karena keterbatasan fisik.

Saat acara memperingati Hari Ibu di Pendopo Taman Budaya , Sutiayah berbagi kisah tentang perjalanan menjadi seorang atlet difabel.

“Banyak sekali yang mencibir menuju ke saya.karena mereka tidak yakin , mereka bilang ,buat apalah latihan wong belum tentu bisa.saya sempat sampai malu karena cibiran tersebut,” jelasnya saat menerima penghargaan dihari ibu di Pendopo Taman Budaya Rabu (22/12/2021.

Dari cibiran itulah menjadi penyemangat Sutiayah untuk semangat berlatih.
Perempuan 1 anak tersebut harus membagi waktu dengan keluarga.
Sutiayah merasa kesulitan untuk membagi waktu.
Waktu pagi Sutiayah harus selesaikan pekerjaan rumah baru kemudian baru latihan.
namun berbagai perjuangan akhirnya bisa membagi waktu walaupun tidak bisa sepenuhnya.

“Kadang diprotes oleh anak juga, karena anak ada waktunya untuk dimanja, namun dengan berbagai penjelasan pun akhirnya semua bisa mengerti,”imbuhnya.

Kita seorang ibu bisa membantu perekonomian keluarga.meskipun dalam kekurangan ibu dan bapak harus saling membantu.
Sutiayah merasa bangga lantaran baru kali ini dirinya diundang oleh Bupati Gunungkidul dalam peringatan hari Ibu.

“Saya tidak menyangka kalau akan mendapatkan penghargaan, lantaran diundangan tidak ada penjelasan,hanya memakai nuansa abu abu jadi saya sempat grogi ,ini adalah Surprise,”tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *