Tim Mobile Vaksinasi Terus Dampingi Wilayah Capaian Booster Rendah

Semin, (kupass.com)–Tim Mobil Vaksinasi DIY terus bergerak mendatangi wilayah yang mengalami kemacetan vaksinasi. Adanya target minimal 50 persen vaksin Booster sebagai salah satu syarat peralihan dari status Pandemi Covid-19 menuju endemi, juga pemberlakuan kembali syarat Booster bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dijadikan momentum untuk melakukan akselerasi.

Perwakilan BIN DIY di Gunungkidul, Eko Susilo menyatakan, sampai dengan saat ini vaksinasi masih menjadi program prioritas pemerintah dalam rangka menuntaskan program penanggulangan Covid nasional. Selain guna mempersiapkan masa transisi dari Pandemi menuji Endemi Covid-19, adanya peningkatan kembali kasus baru Covid, vaksin harus diberlakukan kembali menjadi syarat PPDN agar recovey ekonomi tidak terganggu.

”Sampai dengan saat ini, vaksinasi masih menjadi program prioritas dalam menuntaskan penanggulangan Covid. Apalagi saat ini dampak varian baru Ba.4 dan Ba.5 membuat trend penyebaran Covid kembali meningkat. Oleh karenanya, ini momentum yang harus kita ambil. Belum lagi saat ini juga vaksinasi Booster juga menjadi syarat PPDN”, jelasnya saat menggelar vaksinasi di Hall Puskesmas Semin 2, Rabu, (20/07/2022).

Dalam rangka tersebut, lanjut Eko, Tim Mobile Vaksin BIN DIY kembali berkolaborasi dengan Dinkes untuk melakukan gerak penuntasan. “Sasaran kami saat ini ke wilayah-wilayah yang masih rendah capaian Boosternya. Jika 2 minggu sebelumnya BIN fokus di Gedangsari yang kini sudah naik kelas. sejak kemarin hingga 20 hari ke depan, kita akan ada di Ponjong, Semin, Tanjungsari, dan Karangmojo sebagai 4 wilayah terendah,”terangnya.

Sebagaimana diketahui, kapanewon Semin memiliki 2 wilayah puskesmas, Semin 1 dan Semin 2. Untuk Semin 2, capaian Boosternya ada di urutan 11 (24,87 persen) dari 30 puskesmas yang ada di Gunungkidul. Sementara Semin 1 masih 19,89 persen dan menjadi terendah kedua setelah Ponjong 1. “Dengan pendampingan ini diharapkan Booster di Gunungkidul segera meningkat dan siap memasuki fase endemi,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *