Tekan Angka Stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Lounching Posyandu Nyawiji

Wonosari, (kupass.com)–Upaya pemerintah untuk menekan penurunan angka Stunting terus dilakukan. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul melounching Posyandu Nyawiji yang di laksanakan di Ngingrong, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, pada Rabu (31/05/2023). Kegiatan tersebut diikuti oleh kepala Puskesmas se Kabupaten Gunungkidul berserta Lurah dan kader serta penggerak PKK.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawati mengatakan, Lounching Posyandu Nyawiji disebut program upaya penurunan angka stunting khususnya yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Posyandu disebut Dewi selama ini ada namun gerpisah-pisah yakni Posyandu balita, Posyandu remaja, Posyandu lansia. Saat ini di Gunungkidul telah dilaksanakan Posyandu terintegrasi dengan tujuan supaya masyarakat lebih mudah mengakses Posyandu.

“Jadi Stunting dan Posyandu ini tidak bisa dipisahkan, misalnya membawa balita ibunya pun bisa ikut melakukan screening di Posyandu tersebut atau nanti remajanya. Nama yang dipakai adalah Posyandu nyawiji jadi lebih terdengar Jawani dan mudah diingat oleh seluruh masyarakat Gunungkidul,”katanya.

Dewi meminta agar para kader, di wilayah masing-masing betul-betul bisa menggerakkan posyandu Nyawiji dengan baik agar. Dengan demikian manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

Sementara itu Asisten 2 perekonomian dan pembangunan kabupaten Gunungkidul, Siti Isnaini Dekoningrum, mengaku bangga lantaran berkat adanya program ini Prevalensi stunting semakin turun.

“Data yang kami terima di tahun 2018, berdasarkan riset kesehatan dasar menunjukkan penurunan 34,8 persen, karena tahun 2019 prevalensi stuntingnya 17,94, kemudian turun 2020 menjadi 17,43 dan kembali menurun lagi 2021 15,75 dan Tahun 2022 15,42%,”terangnya.

Menurut Siti Isnaini saat ini angka Stunting masih perlu diturunkan menjadi 14% di tahun 2024.

“Kami berharap ini jangan hanya Lounching,tetapi juga dilaksanakan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Gunungkidul,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *