Jelajah Kampung Kauman: Napak Tilas Sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta

Nanishuka

0 Comment

Link
Image

Yogyakarta (kupass.com). Yogyakarta, sebuah kota yang sarat dengan sejarah dan budaya, tak dapat dipisahkan dari peran penting Muhammadiyah. Di sinilah gerakan ini dilahirkan, tepatnya di Kampung Kauman, Ngupasan, Gondomanan. Sebagai tempat kelahiran dan pusat awal berdirinya Muhammadiyah, Kampung Kauman menyimpan berbagai jejak perjuangan yang tak lekang oleh waktu. Salah satu tokoh yang tak bisa dilepaskan dari sejarah ini adalah Muhammad Darwis, yang lebih dikenal sebagai KH Ahmad Dahlan.

Jelajah Kampung Kauman: Napak Tilas Sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta
Jelajah Kampung Kauman: Napak Tilas Sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta

Menyusuri Jejak Sejarah di Kampung Kauman

Ketika mengunjungi Kampung Kauman, pengunjung akan disambut oleh gang-gang sempit yang padat. Kondisi jalan yang rapat membuat kendaraan roda dua harus diparkir dan dilanjutkan dengan berjalan kaki, memberikan kesan kuno dan khas kampung tradisional. Di sinilah, sejarah Muhammadiyah bermula, sebuah gerakan yang berfokus pada pembaruan pendidikan dan sosial yang lebih inklusif di Indonesia.

Langgar Kiduel Hadji Ahmad Dahlan yang legendaris
Langgar Kiduel Hadji Ahmad Dahlan yang legendaris

Kampung ini juga dikenal dengan rumah-rumah yang menjadi saksi bisu perkembangan pemikiran para ulama dan pejuang peradaban. Di tengah suasana yang penuh sejarah ini, arsitektur bangunan-bangunan yang menjamur, khususnya di kalangan pengusaha batik, memberikan nuansa khas yang memadukan tradisi dan modernitas. Bangunan-bangunan ini tetap dipertahankan keasliannya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah yang telah membentuk kampung ini.

Mendirikan Pendidikan untuk Semua Kalangan

Sejak abad ke-19, pendidikan di Indonesia hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu. Namun, KH Ahmad Dahlan, dengan visi dan perjuangannya, berusaha membuka akses pendidikan bagi masyarakat luas. Pada tahun 1913, beliau mendirikan Sekolah Dasar Pawiyatan, yang menjadi cikal bakal pendidikan Muhammadiyah di Yogyakarta. Sekolah ini berperan penting dalam memperkenalkan sistem pendidikan yang modern, sekaligus memperjuangkan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan.

Rombongan PDA Gunungkidul di Halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta
Rombongan PDA Gunungkidul di Halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Program Jelajah Kampung Kauman: Mengungkap Sejarah Muhammadiyah

Jelajah Kampung Kauman adalah program wisata yang diprakarsai oleh Saka Wisata Kampung Kauman Yogyakarta. Program ini mengajak wisatawan untuk lebih dekat mengenal kampung yang telah menjadi saksi lahirnya Muhammadiyah. Melalui program ini, peserta dapat menelusuri jejak sejarah Muhammadiyah, dari tempat KH Ahmad Dahlan mengajar hingga lokasi-lokasi penting yang terkait dengan gerakan ini.

Rute wisata dimulai dari SD Muhammadiyah Kauman, yang merupakan salah satu sekolah pertama yang dikelola langsung oleh KH Ahmad Dahlan. Sekolah ini menjadi bukti konkret perjuangan beliau dalam mencerdaskan bangsa melalui pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai agama Islam.

Masjid Gedhe Kauman: Ikon Sejarah dan Arsitektur

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Kampung Kauman tanpa mengunjungi Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Masjid ini dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono I pada abad ke-17, dan menjadi salah satu masjid tertua di Yogyakarta. Dengan luas mencapai 16.000 m², Masjid Gedhe Kauman memiliki ciri khas atap bersusun tiga yang disebut “Tajuk Lambang Teplok”, serta mustaka berbentuk gada dengan hiasan daun kluwih, nanas, dan bunga matahari.

Keistimewaan lainnya adalah 36 tiang kayu jati Jawa yang kokoh dan utuh, tanpa sambungan, memberikan kesan megah dan kuat. Masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang menghubungkan umat Islam di Yogyakarta.

Monumen Pejuang Syuhada: Penghormatan untuk Para Pahlawan

Setelah mengunjungi Masjid Gedhe Kauman, peserta Jelajah Kampung Kauman akan melanjutkan perjalanan ke Monumen Pejuang Syuhada. Monumen ini dibangun untuk mengenang 24 pejuang yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan. Makam-makam para pejuang ini terletak di kompleks masjid, menjadi simbol penghormatan terhadap mereka yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.

Langgar Kidul dan Perjuangan KH Ahmad Dahlan

Dalam perjalanan napak tilas ini, wisatawan juga akan mengunjungi Langgar Kidul, sebuah bangunan yang pernah dibakar oleh pihak yang tidak sepakat dengan ajaran KH Ahmad Dahlan, yang dianggap kafir pada masa itu. Meskipun sempat mengalami peristiwa tragis ini, Langgar Kidul tetap berdiri sebagai simbol semangat perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan pembaruan.

Mushola Aisyiyah dan TK ABA Kauman: Cikal Bakal Gerakan Perempuan

Selain itu, terdapat Mushola Aisyiyah dan TK ABA Kauman, yang pada awalnya merupakan tempat pertemuan bagi kegiatan “Sopo Tresno.” Kegiatan ini menjadi cikal bakal gerakan Nasyiatul ‘Aisyiyah, sebuah organisasi perempuan yang didirikan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam pendidikan dan sosial. Melalui inisiatif ini, perempuan diberikan ruang untuk berperan aktif dalam kehidupan masyarakat dan agama.

Kesimpulan: Menelusuri Sejarah dan Warisan Muhammadiyah di Kauman

Jelajah Kampung Kauman bukan sekadar wisata sejarah, melainkan perjalanan yang mengajak kita untuk memahami perjuangan besar yang telah membentuk Muhammadiyah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Kampung Kauman dengan segala sejarah dan warisannya tetap menjadi saksi hidup perjalanan Muhammadiyah, yang kini berkembang menjadi organisasi besar yang berkontribusi pada dunia pendidikan, sosial, dan keagamaan. Melalui program ini, kita dapat merasakan langsung bagaimana semangat perjuangan para pendahulu yang telah meletakkan dasar-dasar perubahan yang kini dirasakan oleh seluruh umat.

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar