Takmir Masjid Ketipu Uang Jutaan Rupiah, Pelaku Ngaku Bupati Sunaryanta

Wonosari, (kupass.com)–Baru-baru ini terjadi penipuan yang mengatasnamakan Bupati Gunungkidul Sunaryanta dengan menyasar takmir masjid. Pelaku menggunakan modus menberikan bantuan untuk pembangunan masjid.

Kasubag Komunikasi Pimpinan, Bagian Protokol, Komunikasi Pimpinan dan Rumah Tangga Setda Sumarno meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan berbagai bantuan program yang mengatasnamakan pemerintah maupun atas nama pribadi. Dia menjelaskan, belum lama ini kasus tersebut menimpa salah satu takmir masjid di wilayah Kapanewon Paliyan.

Sumarno mengatakan, kronologi penipuan sendiri bermula adanya nomor whatsapp dengan foto profil Bupati Gunungkidul, Sunaryanta bersama istri menghubungi salah satu takmir masjid. Dalam sambungan telepon tersebut, bupati mengatakan akan memberikan sumbangan berupa uang sebesar Rp 8,5 juta untuk pembangunan masjid.

“Rinciannya Rp 6 juta untuk masjid di lokasi takmir itu dan Rp 2,5 juta untuk masjid lainnya,”katanya, Selasa (08/03/2022).

Mendapat kabar tersebut, takmir pun merasa sangat senang dan antusias. Namun tak selang lama kemudian, nomor yang mengaku bupati itu menghubungi takmir masjid dan mengaku bahwa ia terlanjur transfer senilai Rp 8,5 juta.

“Orang yang mengaku bupati itu kemudian mencecar takmir masjid agar mentransfer uang Rp 2,5 juta ke rekening lain. Karena jatah untuk masjid itu hanya Rp 6 juta,” jelas dia.

Pada kesempatan itu, takmir masjid menjadi sangat panik. Pasalnya, beberapa kali ia cek saldo di rekening masjid namun tidak ada transfer yang masuk dari bupati.

“Karena panik akhirnya takmir itu mentransfer uang ke rekening yang diminta penipu tadi,” ucap dia.

Atas kejadian tersebut, Sumarno meminta masyarakat untuk lebih waspada. Terlebih dengan iming-iming program bantuan baik dari pribadi bupati maupun pemerintah.

“Kami minta kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati tidak mudah percaya dengan telepon atau pesan yang belum jelas sumbernya. Kami harap masyarakat konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang terkait secara langsung,atau minimal bisa mencari terlebih dahulu kebenaran informasi yang diterima,”tandasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *