Pengerjaan Diduga Asal – asalan, Proyek BKK Ratusan Juta Sudah Rusak

Paliyan,(kupass.com)–Proyek Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Kalurahan Karangduwet, Kapanewon Paliyan menjadi sorotan warga masyarakat. Proyek pengaspalan jalan penetrasi itu diduga dikerjakan oleh pelaksana secara asal – asalan.

Belum lama rampung, kondisi aspal yang berada di jalan Padukuhan Surulanang itu justru rusak dan hampir mengelupas. Wartawan kupass.com mencoba melakukan penelusuran di lokasi proyek aspirasi salah satu anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul itu.

Di lokasi proyek, terlihat hasil pengaspalan terlihat kurang begitu bagus. Meskipun belum lama diselesaikan oleh pelaksana, namun ditemukan sejumlah titik jalan yang berongga. Di lokasi proyek juga tidak ditemukan adanya papan pengumuman kegiatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu.

Namun diperoleh informasi bahwa volume pengaspalan itu yakni 570 meter. Anggaran yang digelontorkan untuk kegiatan ini juga cukup besar, senilai Rp 159.570.000.

Seorang warga lokal setempat berpendapat bahwa proyek itu sebenarnya dikerjakan oleh orang yang sudah berpengalaman dalam pengaspalan jalan. Namun anehnya, pekerjaan pelaksana itu pada bagian aspalnya dinilai kurang bagus dan tidak tebal.

“Kalau ketebalan batunya terlihat sudah standar, namun aspalnya yang kurang. Seharusnya ini masih disiram (cor) aspal sekali lagi setelah itu baru di tabur pasir lembut. Tapi kayaknya tidak dilakukan,”kata warga yang mewanti – wanti untuk tidak disebutkan namanya itu, Selasa (02/11/2021).

Terpisah Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan bernama Sakidi mengaku proyek BKK aspal tersebut sudah sesuai standar pengerjaannya. Dia berdalih rongga dan sejumlah titik lokasi yang mengelupas disebutnya akan normal ketika terkena panas matahari dalam beberapa hari.

“Ketebalan paling tipis itu 5 cm, bahkan ada yang lebih. Kalau ada yang rongga itu nanti akan pulih sendiri,”kelitnya.

Lurah Karangduwet, Kapanewon Paliyan Budi Paliyanto menuturkan bahwa pelaksanaan proyek BKK pengaspalan jalan itu sudah sesuai petunjuk teknis (juknis). Terkait protes dan kritikan dari warga yang menilai pengerahan kurang bagus, Budi hal itu merupakan sebuah kritikan yang biasa.

“Hal yang biasa jika ada warga yang mengkritik. Menurut saya itu sudah sesuai baik volume maupun juknisnya,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *