Wonosari, (kupass.com)–Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maguru, Kalurahan Pulutan melakukan panen raya padi hasil bantuan benih dari pemerintah seluas 73 hektare. Dengan varietas Ciherang yang diterimah oleh 9 Kelompok petani, hasil yang diperoleh para petani dalam memanen gabah kering pungut mencapai 9,09 ton per hektare, Senin (06/02/2023).
Lurah Pulutan, Kapanewon Wonosari Rusliyanto mengatakan hasil panen tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan makan selama satu tahun disetiap Keluarga yang berada di Kalurahan Pulutan. Namun demikian petani disebutnya tidak terlepas dari halangan dan keterbatasan dalam mengolah lahan salah satunya keterbatasan pipanisasi.
“Kita terbatasnya di pipanisasi, perlu pipa yang lebih jauh dan sumber air, jika itu terpenuhi maka apabila panen dapat dilakukan 3 kali dan dapat mensupply daerah lain,”terang Lurah Pulutan.
Sedangkan untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maguru sendiri terdiri dari 17 kelompok tani dengan luas lahan yang diolah mencapai 525 hektare.
“Untuk pola tanam kita lakukan sebanyam tiga kali dengan komoditi utama padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah dengan sumber air pengairan dan tadah hujan,” papar Suparno selaku perwakilan dari Gapoktan Maguru.
Dengan mayoritas penduduk Kalurahan Pulutan yang bekerja sebagai petani, Suparno berharap pemerintah daerah dapat memberikan jalan usaha tani serta bantuan sumur bor,
“Saya mewakili Gapoktan Maguru berterima kasih kepada Pemerintan Daerah yang telah memberikan bantuan benih dan juga pupuk bersubsidi serta obat-obatan,”imbuhnya.
Menanggapi laporan dari Suparno Bupati Gunungkidul Sunaryanta pun juga mengatakan telah ada rencana untuk memberikan bantuan sumur bor sebanyak 3 titik didaerah Kalurahan Pulutan.
“Kita tunggu saja eksekusinya kapan dan harapannya dengan bantuan sumur bor kedepan dapat meningkatkan kapasitas kebutuhan air di Kalurahan Pulutan ini untuk pertanian,”terang Sunaryanta.
Jurnalis Gunungkidul
