Panen Korporasi Kedelai, Upaya Peningkatan Produksi Nasional

Ponjong (kupass.com)–Kementrian Pertanian bersam Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto melakukan panen Korporasi Kedelai dalam rangka peningkatan produksi kedelai Nasional. Panen kali ini dilaksanakan bersama kelompok Tani Sri Rejeki Trengguno lor, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong.
Panen dilakukan dihamparan panen kedelai dengan total luas lahan mencapai 40 ha yang dikelola oleh 133 petani dari kelompok tani Sri Rejeki.

Maksud dari panen korporasi sendiri adalah sebuah program dimana korporasi kedelai dengan harapan ketersediaan benih kedelai untuk suatu daerah utamanya didaerah Sidorejo, Ponjong.

Sumilan selaku ketua kelompok tani mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementrian Pertanian dan Wakil Bupati yang telah memberikan bantuan serta memberikan harga yang layak untuk kedelai.

“Berterimakasih atas bantuan benih dan sumur bornya, dan memberikan harga layak untuk hasil panen kedelai,” kata Sumilan.

Sebelumnya hasil panen kedelai sendiri hanya dihargai 6 ribu sampai 7 ribu rupiah saja, setelah dibantu oleh Kementrian Pertanian kini harga kedelai dihargai sampai 13 ribu.

Mulyono selaku perwakilan Dirjen Akabi (Aneka Kacang dan Umbi) mengatakan meskipun panen kedelai belum mencapai target tetapi untuk hasil panen ini cukup bagus.

“Meskipun belum mencapai target kita yakni 2 ton per ha, hasil panen dari Sidorejo Ponjong ini cukup bagus,”imbuhnya.

Dengan total panen 1,8 per ha, Mulyono mengatakan kedepan pihaknya akan terus mendorong para petani agar bisa mencapai target.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto yang dalam kesempatan tersebut juga turut hadir juga senang dengan hasil panen yang cukup bagus.

“Kita lakukan panen korporasi kedelai ini harapannya petani di Gunungkidul dapat melakukan pembibitan sendiri sehingga kita tidak perlu menunggu bibit lagi dari grobogan untuk melakukan tanam dimusim selanjutnya,”terangnya.

Heri juga berharap para petani kedelai di Gunungkidul tidak hanya sekedar menanam lalu dipanen tetapi dapat melakukan pembenihan dan profit oriented.

“Jadi harapan saya petani ini tidak cuma menanam lalu dipanen tetapi juga bisa pembenihan dan mendapat keuntungan serta harapan saya ada industri pengolahan terpadu agar kedelai ketika dijual dapat bernilai lebih,”kata Heri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *