KSM Pilah Berkah Akan Jadi Percontohan Pengelolaan Limbah Sampah Popok Bayi

Bantul, (kupass.com)–Pengelolaan limbah popok bayi di KSM Pilah Berkah akan diaplikasikan ke seluruh wilayah perkampungan di Kabupaten Bantul. KSM yang terletak di Padukuhan Tegal Paduresan RT 08 RW 09, Kalurahan Imogiri, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul ini diketuai oleh Yekti Murwani. Sejak didampingi oleh konsultan Timdis Indonesia Dinamis dan Reviro ini konsen memberikan program yang berkelanjutan dengan skala pemberdayaan masyarakat.

KSM Pilah Berkah pun memdapatkan apresiasi ketika mendapat kunjungan Emi Masruroh yang merupakan istri Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Kebijakan ini bakal diaplikasikan melalui kegiatan Dasawisma dan PKK dimana anggotanya adalah ibu-ibu.

Ketua KSM Pilah Berkah Yekti Murwani menjelaskan bahwa, belakangan ini KSM konsen mengelola limbah popok bayi secara berkelanjutan. Menurutnya limbah popok merupakan sumber sampah yang saat ini tidak terkelola secara berkelanjutan.

“Ini menjadi pilar percontohan betapa pentingnya upaya pengelolaan berkelanjutan.
Jika tidak dikelola maka akan menimbulkan dampak lingkungan pencemaran baik di TPA maupun di laut,”katanya, Senin (30/05/2022).

Dalam kunjungan itu Emi Masruroh sangat antusias bakal mendoplikasikan apa yang dilakukan KSM Pilah Berkah yang jadi icon duta popok Yogyakarta. Menurut Yekti
seharusnya ada tanggung jawab dari produsen popok dengan memberikan dana bina lingkungan atau Corporration Social Responsibility (CSR) kepada pengelola terkait bina lingkungan.

“Pengelolaan ini akan disosialisasikan dan dijadikan satu program wilayah yang lain dalam pemberdayaan PKK dan dasawisma,”katanya.

Sementara itu Direktur Timdis Indonesia Dinamis Arif Solikhin mengaku dalam beberapa bulan ini memang konsen mendampingi KSM Pilah Berkah. Menurutnya perlunya pendampingan ini tidak lain untuk mendukung program Bupati pada tahun 2025 nanti wilayah Kabupaten Bantul akan bebas dari sampah.

“Tidak hanya di kampung halaman kami di Bantul, tapi Timdis juga membantu di berbagai wilayah di Indonesia. Seperti yang akan kami lakukan nanti di Solo yakni me jadi narasumber pengelolaan sampah dalam percepatan program SDGs berbasis Desa,”kata Arif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *