Wonosari, (kupass.com) — Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta Fakuktas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan riset tentang budidaya hewan ternak yang baik dan modern. Hal ini disampaikan Bupati saat paparan bersama rombongan FKH UGM kantor di Pemkab Gunungkidul, Senin (07/03/2022).
Sunaryanta mendukung penuh rencana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) mendirikan Teaching Farm di Wilayah Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen. Dia beharap program ini akan berdampak pada masyarakat.
“Secara program Pemkab Gunungkidul sangat mendukung, namun kita minta tentang perijinan, koordinasi dengan masyarakat sekitar dijalankan dengan baik,”katanya.
Dia berharap agar adanya Teaching Farm nantinya dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat Gunungkidul. Sunaryanta meminta FKH UGM mengembangkan riset tentang budidaya hewan ternak yang baik dan modern mengingat Kabupaten Gunungkidul merupakan gudang ternak di DIY.
“Masih banyak warga yang memlihara kambing dan sapi secara tradisional, ada yang ditaruh di lereng bukit bahkan di dapur. Kita berharap ada riset tentang hal ini, seperti apa perbedaan hewan ternak yang di pelihara secara manual dengan sistem yang lebih moderen,”paparnya.
Keberadaan Teaching Farm tidak sebatas kerjasama dalam bentuk harmonisasi program, tapi bagaimana peran perguruan tinggi dalam ikut mengedukasi dan memberikan semangat terhadap masyarakat Kabupaten Gunungkidul khususnya dalam hal peternakan dan upaya memelihara kesehatan hewan serta meningkatkan produktifitas.

Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Prof Drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D. mengungkapkan, UGM sudah menyiapkan lahan seluas 5 hektar untuk pembangunan Teaching Farm. Proses pembebasan lahan sudah dilakukan dan pembangunan akan segera dimulai.
“Teaching Farm nanti menjadi pusat pemeliharaan hewan dan kesehatan hewan. Yang lebih penting pembangunan ini sebagai syarat akreditasi internasional,” paparnnya.
Teaching Farm nantinya akan dilengkapi ruang kelas, ruang display produk, guest house, laboratorium, zona kuda, zona kelinci, ruang penyimpanan, zona kambing, zona sapi, dan zona unggas.
“Hewan yang ada disana nanti akan kita klusterkan sesuai dengan zona yang sudah ditentukan. Kita berharap ini akan menjadi tempat belajar yang komplit bagi mahasiswa dan berdampak bagus bagi masyarakat Gunungkidul,” pungkasnya.

Jurnalis Gunungkidul