Bertani Buah Melon Dan Semangka Di Gunungkidul Yang Sangat Menjanjikan

Nglipar (kupass.com)–Mengembangkan usaha sektor pertanian di Gunungkidul ternyata sangat menjanjikan. Khususnya di wilayah yang dekat sumber air, seperti halnya yang dilakukan oleh kelompok tani (Poktan) Ngudi Makmur Padukuhan Klayar, Kalurahan Kedungpoh, Kepanewon Nglipar yang membudidayakan tanaman buah melon dan ssmangka.

Poktan Ngudi Makmur mendapatkan pendampingan dari Mustafa (45), warga Kulonprogo yang beberapa tahun belakangan mengembangkan sektor pertanian dan bekerjasama dengan Poktan di Gunungkidul. Mustafa menggunakan konsep kerjasama dengan pendampingan mulai proses budidaya penyediaan bibit, penanaman, panen hingga pemasaran.

Semangka Inul
Semangka Inul

“Yang kami kembangkan adalah tanaman buah Melon dan Semangka Inul, “ujar Mustafa, Sabtu (03/10/2020).

Menurut Mustafa pola ppenanamn buah Melon dan Semangka Inul dilakukan saat musim kemarau saja. Hal tersebut ddilakukan lantaran saat musim penghujan, lahan milik para petani digunakan untuk penanaman padi.

“Dilahan seluas dua hektar bisa menghasilkan buah Melon sebanyak 80 ton. Per kilo dihargai Rp 6.000,”terang Mustafa.

Berbeda dengan buah Semangka Inul, dilahan seluas 2000 m2, Poktan Ngudi Makmur dapat memanen sebanyak 4 ton dengan harga per kilo mencapai Rp 5.000.

“Kelebihan lahan di wilayah Klayar adalah tersedianya sumber air sungai Oya yang tidak kering sepanjang tahun. Selain itu tanahnya yang tiris tidak tergenang sehingga jika ditanami Melon tidak memerlukan lanjaran alias langsung sistem menjalar diatas tanah,”imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengapresiasi langkah kerjasama antara Poktan Ngudi Makmur dan Mustafa. Menurutnya hasil yang didapat para petani yang cukup menjanjikan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya. Selain itu, untuk lebih menjaga ketersediaan air dalam budidaya pertanian di tiga musim setiap tahunnya serta memperluas skala usaha. DPP menyiapkan irigasi perpompaan di tahun 2021.

“Para petani poktan Ngudi Makmur diharapkan bisa menanam padi seluas 15 hektar selama 2 musim dan pada musim tanam ketiga bisa menanam komoditas yang lain dan bernilai ekonomi tinggi seperti buah Melon, Semangka,”kata Bambang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *