Paguyuban Kawulo Mataram Yogyakarta Peduli Kebudayaan

Yogyakarta, (kupass.com)–Paguyuban Kawulo Mataram (PKM) Se-Nusantara sebagai salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang berpusat di Yogyakarta terus berkiprah dalam berbagai upaya untuk pelestarian dan pengembangan adat dan budaya, tak terkecuali pada upaya pemeliharaan situs-situs penting dan bersejarah di tanah Jawa. Selain situs-situs yang sudah ditangani dan dikelola oleh pemerintah, masih banyak situs penting yang pembangunan dan pemeliharaanya dilakukan secara bersama-sama atau swadaya oleh masyarakat. Sebagai bagian dari kegiatan PKM Peduli tahun 2022, Paguyuban Kawulo Mataram menggalang dukungan untuk kegiatan renovasi petilasan Bondan Kejawan yang terletak di Gejawan Gamping, Kab. Sleman. Renovasi situs ini bertujuan untuk perbaikan sejumlah fasilitas yang telah termakan usia dan meningkatkan kenyamanan pengunjung yang kian hari kian bertambah di petilasan leluhur dinasti Mataram Islam ini. Perwakilan PKM menyerahkan dana dukungan untuk renovasi dan pengembangan ini sebesar 7,8 juta rupiah pada 26 Oktober 2022 dan diterima langsung Juru Pelihara di area situs.

Koordinator PKM Peduli Kanjeng Mas Th. Endang Puspita Arum menerangkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk partisipasi aktif dan konkrit serta bentuk kepedulian dari anggota dan pegiat PKM untuk menjaga, merawat dan mengembangkan situs-situs penting tersebut. Situs-situs bersejarah bagi kebudayaan Mataram yang banyak tersebar di Pulau Jawa tidak hanya penting untuk kajian sejarah dan artefak budaya tetapi memiliki nilai yang sangat tinggi bagi sejumlah pihak dan kerap didatangi oleh peziarah atau pelaku spiritual. Oleh karena itu keberadaan dan kelestariannya perlu dijaga.

“Beberapa situs memiliki makna tersendiri dan menjadi tempat bagi beberapa orang untuk melakukan samadi, berdoa, atau laku spiritual lainnya, situs Bondan Kejawan ini adalah salah satu tempat yang kerap didatangi sebagai petilasan lelulur Dinasti Mataram, oleh karenanya perlu terus terawat”, tambahnya.

Sementara Sekretaris Umum PKM, KRT Siswantoro Projonagoro menambahkan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan dan menjadi salah satu kegiatan pokok bagi PKM, utamanya pada situs-situs bersejarah yang kurang mendapat perhatian publik. PKM melakukan identifikasi dan pendokumentasian situs-situs bersejarah dan spiritual dan berusaha menyediakan dan menyebarkan informasi terkait denganya sebagai bagian dari edukasi pada masyarakat.

“Ada keteladanan, pengetahuan, ilmu, kebajikan dan kebijaksanaan dari para leluhur kita di masa lampau yang perlu dipelajari dan didalami untuk kebaikan kehidupan, dan bagi banyak orang cara atau metode yang dipakai adalah dengan cara mendatangi situs, makam, atau petilasan leluhur, dan PKM sebagai penjaga adat dan budaya merasa terpanggil untuk selalu melakukannya” terangnya.

Secara terpisah KRAT. Heru Sutrisno Dibyonagoro, Ketua Umum Paguyuban Kawulo Mataram Se-Nusantara mengungkapkan bahwa kegiatan PKM untuk menjaga dan merawat situs bersejarah adalah bagian dari cara generasi sekarang untuk berbakti kepada kebaikan leluhur.

“Segala kebaikan dan kewasisan leluhur kita itu direkam oleh alam, sehingga kita sebagai anak keturunannya terkondisikan untuk tetap berbakti dan menjaga, begitu juga dengan perilaku kita kini yang juga direkam oleh alam, nanti akan tercermin dari perlakuan anak keturunan kita kepada kita kelak, sembah bakti kita kepada leluhur akan berbuah kepada kita nantinya” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *