Jabat Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan Dapat Pusaka Kyai Sengkelat Dari Paguyuban Kawulo Mataram

Sleman, (kupass.com)–Setelah resmi memimpin Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta sejak bulan Oktober 2022, Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan sangat aktif menjalin silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat pilar pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Tidak hanya pejabat pemerintahan dan forum pimpinan daerah, Kapolda DIY yang baru juga telah mendatangi sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan dan mengadakan pertemuan silaturahmi dengan berbagai komunitas, termasuk Paguyuban Kawulo Mataram (PKM) sebagai salah satu organisasi sosial kemasyarakatan di DIY yang berkiprah dalam berbagai upaya untuk pelestarian dan pengembangan adat dan budaya.

Acara anjangsana budaya Kapolda DIY dengan Paguyuban Kawulo Mataram digelar di Joglo Kamulyan Jl. Merapi Golf Bedoyo, Cangkringan, Sleman pada Jumat (18/11/2022). Dihadiri jajaran pengurus dan puluhan pegiat PKM, anggota organisasi lintas komunitas, dan tokoh masyarakat, kegiatan berlangsung sederhana penuh kehangatan dan menyajikan keramah-tamahan khas Yogya utara. Alunan Gendhing Pahargyan yang menunjukan besarnya rasa cinta kasih (liron sih) mengiringi keseluruhan acara dengan harapan terjalin ikatan sinergi dan tamu agung mendapatkan kebahagiaan abadi.

Pada kesempatan itu KRAT. Heru Sutrisno Dibyonagoro, Ketua Umum Paguyuban Kawulo Mataram Se-Nusantara juga menyerahkan secara langsung pusaka berupa keris Kyai Sengkelat kepada Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan.
KRAT. Heru Sutrisno Dibyonagoro dalam sambutannya mengungkapan PKM sebagai organisasi berbasis budaya merasa terhormat dan siap bersinergi dengan POLRI dalam rangka mendukung terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, keutuhan bangsa dan mendorong Nusantara bangkit.

Ilmu-ilmu tinggi, norma dan adat, gagasan, falsafah dan ajaran hidup serta laku leluhur hendaknya dijadikan cara dan landasan untuk menekan kriminalitas, penyalahgunaan narkotika, hingga menangkal radikalisme sehingga kehidupan di bumi Mataram menjadi lebih damai dan tenteram. Sinergi dan kerjasama yang baik antara elemen masyarakat dengan aparat telah terjalin dengan baik dan meneguhkan istimewanya Yogyakarta.

“Polri tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri untuk mengatasi berbagai persoalan di tengah masyarakat, anak-anak negeri dari berbagai komunitas hendaknya juga turut perpartisipasi dan berkontribusi,”ajaknya.

Kepada anggota PKM dan lintas komunitas yang hadir. Terkait dengan pemberian pusaka keris Kyai Sangkelat, Ketua Umum PKM menjelaskan sebagai bentuk dukungan moril kepada pimpinan lembaga kepolisian untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang dihadapi.

“Keris Kyai Sengkelat yang dibuat oleh Empu Supo Madrangi telah mampu mengatasi pageblug, kekacauan, kelaparan, kematian, atau wabah penyakit di Majapahit. Kyai Sengkelat mampu meredam aura negatif dari keris Condong Campur dan Keris Nagasasra/Sabuk Inten. Dalam situasi hari ini Kyai Condong Campur adalah perlambang politik kekuasaan yang masih harus berusaha keras mensejahterakan rakyat dan Kyai Nagasasra atau Sabuk Inten (bersabuk permata) melambangkan kaum pengusaha yang juga belum sepenuhnya bersatu untuk mencapai kesejahteraan bersama, sehinggga diperlukan kekuatan ketiga yaitu kekuatan rakyat yang dilambangkan dengan Kyai Sengkelat,”mbuhnya.

Kyai Sengkelat menjadi sumbangan atau suara rakyat kepada Satria Bhayangkara terpilih untuk menumpas kejahatan, meningkatkan kewibawaan dan menjaga citra kepolisian.
Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan pada kesempatan tersebut kembali mengungkapkan rasa syukur atas tugas barunya memimpin organisasi kepolisian di daerah istimewa. Secara pribadi telah merasakan kebahagian atas berbagai

“keistimewaan” baik situasi daerah, alam, budaya dan terutama manusianya. Sehingga ingin memanfaatkan kesempatan baik selama di Yogyakarta ini untuk menyerap makna bagi asupan jiwa dan mengasah kebijaksanaan. Kapolda juga memberikan apresiasi kepada organisasi sosial kemasyarakatan dan komunitas yang berkontribusi menciptakan suasana kondusif dan mendukung anggota POLRI untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.

“Masih sangat memungkikan, angka kejahatan di Jawa khususnya di Yogyakarta seharusnya turun terus karena basis budaya masyarakatnya yang kuat yaitu kekeluargaan, potensi dasar itu adalah kekayaan yang telah kita miliki dan telah ada sejak lama, budaya kita sudah sangat luar biasa,”terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda DIY juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada anggota POLRI yang telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial budaya di Yogyakarya termasuk menjadi anggota PKM. Anggota kepolisian tidak hanya dituntut untuk menjadi stabilizer tetapi juga inisiator bagi kamajuan-kemajuan di masyarakat. Mengamini pernyataan dan pesan dari Ketua Umum PKM, Kapolda DIY juga menekankan semua pihak untuk selalu berbuat kebaikan dan menebarkan kebaikan karena alam pasti merekam segala tindakan dan kita akan menemukan balasnya. Secara pribadi dan kelembagaan Kapolda DIY siap berkolaborasi untuk berbagai kegiatan sosial budaya yang positif seperti pembangunan sumur untuk kebutuhan air minum di wilayah Gunung Kidul, kegiatan bedah rumah, dan kegiatan kepedulian sosial lainnya.

“Keyakinan bahwa alam selalu merekam tindak tanduk kita itulah yang akan membuat kita menjadi pribadi yang bijaksana dan mawas diri,” tutupnya tegas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *